Ausbildung zur Hotelfachfrau aka. Sekolah Vokasi Perhotelan

Perkenalkan, nama saya Lois Eunike Ngantung. Saat ini saya bekerja sebagai pegawai perhotelan di kota Trier di Jerman. Bagi teman-teman yang mungkin tertarik untuk belajar dan berkarir di bidang pelayanan dan pariwisata di Jerman seperti saya, mungkin tulisan ini bisa membantu memberi gambaran dan informasi untuk kalian.

Saya berkesempatan mendapatkan tawaran belajar bidang perhotelan melalui sebuah agensi. Saat ini, hal-hal yang harus saya siapkan sendiri yaitu sertifikat bahasa Jerman, terjemahan ijazah terakhir, paspor, surat motivasi dan CV. Sedangkan pihak agensi membantu menyiapkan kontrak kerja, surat undangan untuk datang ke Jerman, surat konfirmasi tempat tinggal di Jerman, surat konfirmasi dari sekolah tempat saya belajar perhotelan nantinya. Setelah semua berkas lengkap dan memiliki janji temu di kedutaan besar Jerman untuk Indonesia di Jakarta, barulah saya mengajukan pembuatan Visa. Kurang lebih 6 minggu kemudian, saya mendapat informasi bahwa Visa saya telah selesai dibuat dan dapat diambil. Kemudian saya menghubungi agensi untuk koordinasi lebih lanjut dengan pihak hotel dan pemesanan tiket pesawat. Sebagai informasi tiket saya ditanggung oleh pihak hotel tempat bekerja di awal keberangkatan, yang kemudian akan dibayarkan setiap bulan setelah saya menerima gaji.

Menjadi pelajar mewajibkan saya untuk bekerja dan belajar di semua bidang yang menggerakkan sebuah hotel, seperti F&B (bagian dapur, restoran dan bar), housekeeping , front office, convention and sales hingga belajar teknik. Hal teori dipelajari di sekolah dalam 2 hari seminggu dan sisanya belajar praktek kerja 3 hari di hotel.

Pada tahun pertama semua hal merupakan hal baru buat saya, baik sekolah mau pun hotel. Sebagai pelajar saya harus bisa mengimbangi antara kerja dan sekolah. Tipikal bekerja di hotel di Jerman adalah bahwa semuanya harus dipelajari relatif cepat demi membantu kita menjadi cepat mandiri dalam bekerja. Di akhir tahun pertama, diadakan sebuah tes tertulis untuk mengecek apakah materi yang diajarkan dapat diikuti oleh para murid atau belum. Di tahun kedua ada yang namanya Ujian Praktek Pertengahan yang merupakan salah satu persyaratan untuk mengikuti Ujian Akhir nanti. Barulah di akhir tahun ketiga akan ada Ujian Akhir secara teori dan praktek yang menentukan kelulusan.

Salah satu keuntungan sekolah sambil kerja seperti ini adalah bahwa persiapan untuk semua ujian akan didukung dari hotel. Misalnya jika ada materi pelajaran yang belum sempat dipraktekkan atau masih kurang dimengerti, maka boleh ditanyakan dan dilatih di tempat kerja. 

Ada banyak tantangan yang saya alami, seperti bahasa, jam kerja yang tidak tetap, cuaca yang ekstrem ataupun perbedaan budaya. Tapi ada banyak juga dukungan-dukungan positif, sukacita dan motivasi yang memungkinkan saya dapat menaklukkan ujian akhir di teori dan praktik. Saya pun dapat menyelesaikan sekolah vokasi ini setelah 3 tahun. Saya bersyukur, tetap fokus dan menikmati proses selama hidup di Jerman karena telah membantu saya mengembangkan diri dan karir saya di Jerman.

Ich möchte mich vorstellen! Ich bin Lois Eunike Ngantung. Zurzeit arbeite ich bei einem Hotel in Trier in Deutschland. Wenn ihr Interesse an dieser Ausbildung und deren weiteren Berufslaufbahn habt, wie ich jetzt im Bereich Hotels und Gastronomie in Deutschland bin, würde ich sie gern für euch zusammenfassen und knapp beschreiben.

Am Anfang war ich zu einer Chance durch eine Vermittlungsagentur gestoßen, in Hotels in Deutschland zu studieren dann weiter zu arbeiten. Zu dem Zeitpunkt musste ich das Deutsche Sprachzertifikat, das Übersetzen meines letzten Schulabschluss, das Beantragen eines Pass, mein Motivationsschreiben und Lebenslauf vorbereiten. Der Vermittler half mir bei dem Arbeitsvertrag, der Einladung nach Deutschland, der Wohnangelegenheit und Einladung von der Berufsschule. Nachdem alle Dokumente bereitgestellt wurden, konnte ich einen Termin bei der deutschen Botschaft in Jakarta vereinbaren. Es dauerte circa sechs Wochen bis ich die Information bekommen habe, dass ich mein Visum abholen konnte. Ich musste noch für die Organisation meines Abflug und meiner Ankunft mit meiner Agentur weiter in Kontakt bleiben. Ach ja, zur Information: mein Flugticket wurde von meinem Arbeitgeber gebucht, mit der Vereinbarung, dass ich sie monatlich von meiner Ausbildungsvergütung abzahlen sollte. 

Als Schülerin war ich verpflichtet, in allen Hotelbereichen zu arbeiten und zu studieren: Food and Beverage (Küche, Service und Bar), Zimmerservice, Rezeption, Organisation von Events bis zu deren technischen Gebrauch. Die Theorie wird an 2 Tagen in der Woche im Berufskolleg gelernt. Die restlichen 3 Tage wird im Hotel praktiziert.

Im ersten Schuljahr haben mich die Schule und das Hotel überrascht. Als Schülerin musste ich lernen, beide in Balance zu kriegen. Im Hotel in Deutschland muss man sich die Tätigkeiten recht schnell einarbeiten können, sodass er zügig selbständig arbeitet. Am Ende des ersten Schuljahrs gab es eine schriftliche Prüfung,  um den Lernerfolg und den Ablauf bei den Schülern zu kontrollieren. Im zweiten Schuljahr gab es eine praktische Zwischenprüfung, die als Voraussetzung der Abschlussprüfung galt. Am Ende des dritten Schuljahrs kam die Abschlussprüfung in Theorie und Praktik, die man absolvieren muss.

Einer der Vorteile von dualer Ausbildung ist, dass der Arbeitgeber bzw. das Hotel die Schüler für ihre Prüfungen unterstützen muss. Als Beispiel sind die Lernpunkte im Curriculum, die man noch nicht beherrschen konnte, sollte man den Ausbilder fragen oder die Themen bzw. die Tätigkeiten im Hotel noch vertiefen.

Ich erlebte viele Herausforderungen in dieser Ausbildung, wie die sprachliche Schwierigkeiten, die Arbeitszeiten im Schichtdienst, das extreme Wetter oder der Kulturschock. Aber sie gaben mir auch große positive Unterstützung, Glück und Motivation, sodass ich die theoretische und praktische Abschlussprüfung innerhalb 3 Jahren absolvieren konnte. Ich bin sehr dankbar dafür. Ich konnte auf meinem Ziel fokussiert bleiben und die Zeit in Deutschland genießen, weil diese Phase mir zu meiner jetzigen Karriere brachte.