Prinsip Zahar: kawin karena cinta, tak kawin karena cinta

Sambil melukis bertiga, Zahar pun mulai menceritakan pertanyaan besar di benaknya. Saat itu, lukisan yang kita coba buat adalah lukisan seorang perempuan yang menikmati bentuk tubuh sang pria saat sedang mandi di air terjun. Kisah jatuh cinta mungkin?!

Pembicaraan kami dimulai dengan pertanyaan Zahar apa pentingnya "menikah". Natalie bereaksi dengan pemikiran konvensional, yaitu menikah itu adalah ikatan bersama, tidak perlu alasan apa-apa.

Zahar berespon, jika begitu, maka menikah hanyalah sebagai simbol bukan ketekadan cinta. Menurutnya, bersama seharusnya karena cinta, dan sebaiknya berpisah jika tidak lagi saling mencintai.

Kenyataannya adalah orang-orang ingin jatuh cinta dan dicintai, tapi malas untuk berkomitmen. Sekarang tinggal kita menjawab, apakah definisi menikah buat kita: komitmen atau simbol belaka. Jika menikah hanyalah simbol, maka sebaiknya tidak perlu menikah. Jika bersama berarti berkomitmen, tentu pilihlah menikah atau simbol kebersamaan bentuk lainnya, misalnya cincin, kontrak, atau apalah.

Kening Zahar berkerut. segampang itukah penjelasannya? Gampang memang. Definisi cinta dan menikah memang mengalami ameliorasi seiring dengan waktu, budaya, dan zaman. Tapi definisi komitmen masih sama